Adanya peristiwa yang terjadi tentang pencemaran Sungai Serayu diawal Bulan April 2022 sebanyak dua kali, Indonesia Power melakukan Flushing Lumpur di Sungai Serayu yang berakibat matinya jutaan ikan endemik serta rusaknya Biota Sungai.
Dampak pencemaran juga berakibat pada lumpuhnya pasokan air baku PDAM di Kabupaten Banyumas dan Cilacap, lumpuhnya sektoral wisata di dua Dermaga Sungai Kabupaten Banyumas, terganggunya musim tanam padi karena ditutupnya irigasi Serayu yang mengairi lebih dari 20.000 Hektar sawah di Kabupaten Banyumas dan Cilacap serta sebagian Kebumen.
Rapat Koordinasi ini dimaksudkan guna mencari solusi penanganan akibat menumpuknya Sedimen lumpur di Bendung Mrica yang menutup hampir 87 persen luasan penampang basah waduk, tidak kurang dari 139 Juta Meter Kubik lumpur menutup luasan waduk Mrica akibat erosi wilayah hulu. Dimana daerah resapan sudah beralih fungsi dengan penanaman kentang.
Setiap tahun tidak kurang dari 6 Juta Meter Kubik lumpur akibat erosi hulu menumpuk di Bendung Mrica.
Rapat di Pimpin oleh Ir. SR. Eko Yunianto Sp.1 Kadinas Pusda Taru Propinsi Jawa Tengah dan dihadiri juga oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta, General Manager PT. Indonesia Power, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Cimanuk Citanduy, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Jawa Tengah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Jawa tengah, Biro ISDA Propinsi Jawa Tengah, Balai PSDA Serayu Citanduy, Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Tengah, Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Banjarnegara, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air kabupaten Cilacap, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Banjarnegara, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, Kesatuan Pemangku Hutan Banyumas Timur, Kesatuan Pemangku Hutan Kedu Selatan, Perum Jasa Tirta 1, Presidium Sungai Indonesia, Forum Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya Air (FORMAS PSDA) Serayu Hilir dan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Ir. SR. Eko Yunianto Sp.1 Kadinas Pusdataru Propinsi Jawa Tengah berharap, ada upaya mengurangi dampak sedimen dari hulu Waduk Mrica, dimana tidak dapat dikerjakan sendiri oleh PT. Indonesia Power.
"Harus secara terpadu dengan langkah pertama melakukan inventarisasi persoalan teknis meliputi penataan daerah resapan di hulu, penataan dan penetapan Zona Konservasi, Zona Pendayagunaan dan Zona Pencegahan daya rusak. Sebaiknya ada catatan administrasi kegiatan penanganan dimasing-masing Dinas dan lembaga masyarakat hingga dapat dilakukan monitor dan evaluasi keberhasilannya," katanya.
Harapannya, Rencana Aksi Teknis agar secepatnya dapat dilakukan dan mendorong Rencana Tindak Darurat pada Bulan September 2022.
Sementara Kuncoro General Manager PT. Indonesia Power menyampaikan, bahwa akan menerapkan rekomendasi dari Kemenko Marvest dalam penanggulangan sedimen.
"Segera melaksanakan pemutahiran Dokumen Rencana Tanggap Darurat untuk S.O.P pengoperasian DDC dan Basic komunikasi, terkait kondisi waspada saat ini sudah dilaksanakan," tuturnya.
Lanjut Kuncoro, bahwa PT. Indonensia Power sedang membuat pilot project dengan tema Ekonomi Berwawasan Lingkungan yang bekerja sama dengan masyarakat sekitar serta Pemerintah.
Lain pihak, Kabid Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta Dani menegaskan, rapat koordinasi ini merupakan momentum penting guna menterpadukan para pemilik kepentingan di Sungai Serayu.
"BBWS SO mendukung serta memberikan dorongan agar segera tercapai finalisasi dokumen Rencana Tindak Darurat Waduk Mrica serta BBWS akan segera melakukan pemetaaan Zonasi. Pihak Balai Besar wilayah Sungai Serayu Opak akan melaksanakan pendampingan sesuai rekomendasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi," ucap Dani.
Selanjutnya dari Ketua Formas PSDA Serayu Hilir, Eddy Wahono sangat mengharapkan segera dapat dibentuk Gugus Tugas agar upaya penyelamatan Sungai Serayu dan Restorasi Ekosistem sungai dapat berjalan efektif, efisien dan terintegrasi, pungkasnya.(Cpt/E.W)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments