Jawapes, SAMPANG - Ketatnya penjagaan dipos pintu masuk Mapolres Sampang pada saat penyaluran uang Rp 300.000 dari program BTPKLWN (Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung Dan Nelayan) hingga dini hari (25/4/2022). sangat tidak mencerminkan Polri yang presisi, karena beda perlakuan diarahkan kepada wartawan yang akan meliput penyaluran program tersebut.
Wartawan diinterogasi petugas jaga pos mulai pakaiannya hingga tujuannya, sungguh tidak tendensius dan ada upaya menghalangi tugas wartawan yang akan meliputnya dimana perlakuan ini tidak berlaku untuk tamu lainnya.
Nampak lalu lalang keluar masuk tamu diMapolres Sampang dengan memakai celana pendek serta kendaraan bodong dibiarkan para polisi penjagaan.
"Mas tunggu di pos dulu, mau saya sampaikan ke belakang bagian penyaluran program BTPKLWN," ujar salah satu anggota polisi yang ada dipos penjagaan dan tidak mau menyebutkan nama. Namun hingga berjam jam tidak nampak lagi batang hidungnya balik ke pos penjagaan.
Riski salah satu penjaga, yang sibuk meninggalkan pos penjagaan menyatakan wartawan dihalangi masuk meliput atas perintah Kapolres Sampang.
Saat dikonfirmasi Iptu Sunarno selaku kasi Humas polres Sampang terkait perlakuan yang kurang mengenakan terhadap wartawan tersebut, hingga berita ini terbit belum memberikan tanggapan.
Petugas penjagaan fokus halangi wartawan meliput sampai lalai menjaga keamanan dan kenyamanan para KPM penerima Program BTPKLWN yang memakai kendaraan bermotor diparkir dihalaman Mapolres Sampang hingga mengakibatkan satu helm merek INK seharga Rp450.000 milik KPM hilang.(Tim/red)
Pembaca
Tidak bermanfaat, beritanya bukan membangun
BalasHapusTidak bermanfaat beritanya, selalu memojokkan instansi
BalasHapusUp
BalasHapusInilah media yg saya cari2 jika diterima bekerja sebagai jurnalis,independen
BalasHapusKenapa di halangi ya? Ada apa sebenarnya tujuannya apa dgn penghalangan itu
BalasHapusPosting Komentar