DPRKP Sampang Biarkan Pemasangan Pipa Jaringan Distribusi Spam Perkotaan Asal Jadi



Jawapes Sampang – Program optimalisasi sistem penyediaan air minum (SPAM) dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang merupakan program National Urban Water Supply Project (NUWSP) di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ternyata pada proses penimbunan pipa galiannya menggunakan tanah lumpur bekas hasil galiannya, padahal seharusnya menggunakan tanah agregat.

"Di bawah menggunakan tanah urukan kembali, terus nanti baru yang di atas beberapa senti dari permukaan mengikuti konstruksi yang ada jadi merekondisi di atas aspal itu, di bawah urukan tanah kembali,” ucap Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPRKP Sampang, Siti Muatifah.


Lanjut Atik sapaan akrabnya, kegiatan pemasangan pipa tersebut merupakan kolaborasi antara Kementrian bersama Pemerintah Kabupaten Sampang yang sumber dananya mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia LOAN. Peningkatan layanan air minum melalui jaringan pipanisasi yang berkelanjutan tersebut nantinya akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PDAM Sampang.

"Terdapat dua (dua) paket pengerjaan yang bersumber dari pinjaman Bank Dunia LOAN dan APBD Kabupaten Sampang. Untuk paket pengerjaan dari APBD Sampang, pagu anggarannya senilai Rp 6 miliar untuk fokus pengerjaan pipa distribusi kecil ukuran 3 dan 4 dim sepanjang 2000 meter. Sedangkan yang bersumber dari Bank Dunia Loan melalui Kementerian PUPR Perwakilan Jatim yaitu senilai Rp 16 miliar dan difokuskan pada pipa transmisi besar," jelasnya.

Lanjut Atik menyatakan, pelaksanaan proyek tersebut dikerjakan CV Kusuma Bangsa yang beralamat di jalan Kusuma Bangsa. Sedangkan konsultan pengawasnya dari CV Intisar Karya yang berasal dari Surabaya sesuai pemenang tender lelang di bulan Agustus 2021 lalu.

Untuk yang paket bersumber dari APBD nanti Desember tanggal 29 akan berakhir tidak bisa multi years. Sedangkan kontraknya dimulai sejak akhir Agustus 2021 lalu,,” ungkapnya.

Namun ketika disinggung adanya informasi bahwa pelaksana proyek ada keterlibatan dari keluarga salah satu kepala OPD di Sampang dengan inisial M, Atik tegas membantahnya. Menurutnya, di dalam kontrak tidak pernah ada nama yang disebutkan.

Saya tidak pernah melibatkan, cuma kalau sampean tau CV. Kusuma Bangsa itu ya memang masih ada keterikatan keluarga OPD, ya saya tidak tahu. Tapi yang jelas saya tidak pernah melibatkan beliau karena tidak pernah ada nama beliau di sini (kontrak),” bantahnya. . 

Perlu diketahui bahwa dilokasi pekerjaan tersebut ada salah satu anak dari kepala OPD Sampang mengakui bahwa dirinyalah yang mengerjakan proyek tersebut bahkan dengan tegas menyatakan bahwa selama pemasangan pipa konsultan pengawasan proyek dari Surabaya tidak pernah terlihat batang hidungnya. (Tim/Red)
Baca Juga

View

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan