PRIYADI TIRTO GESANG
Jawapes Surabaya - Seiring perjalanan Teologi yang kian maju berkembang, mulai dari anak – anak, Remaja, Dewasa dan Manula. Di kenalkan Tuntunan Teologi melalui agama. Bertujuan insan ciptaan Allah, mengerti akan adanya yang menciptakan Dunia seisihnya ini (Jagat Raya) yang begitu luar biasa luasnya, yang tidak mungkin insan biasa ini bisa menjangkaunya untuk mengetahui keberadaan Allah Sang Pencipta Alam seisihnya ini.
Berbekal dalil petunjuk, bahwa Allah itu tidak jauh dari urat leher maka mencoba agar lebih dekat untuk mengenalinya. Lewat mengenal diri (Badan, Raga) perwujudan yang sama-sama kita miliki ini di contohkan dalam Aksara Jawa Sbb :
HO = Hana niro (adanya kita perwujudan Raga ini).
NO = Nur Cahaya, awal bertemunya dua insan saling berpandangan, memancarkan cahaya sir keduanya.
CO = Cipto (angan-angan) keduanya sama – sama kuat dengan cinta kasihnya.
RO = Roso (Rasa) dari dua insan mengeluarkan Tetesan Darah cinta kasih.
KO = Komo (Bentuk) menjadi perwujudan yang di kehendaki sesuai kehendak Gusti yang maha Suci.
Yang terproses dari dua insan yang begitu kuat pancaran Cahayanya saling memandang muka, Timbullah Sir dan berangan–angan yang sama yang masing – masing memliki kekuatan ras yang begitu besar, sama–sama kuatnya. Sehingga terbentuk perwujudan Tubuh, Raga insan di sebut Jagat alit (Jagat Kecil) Sebagai Raga atau Wadah tempat bersemayamnya Zdat, Sifat, Af’al Allah yang tunggal (Sawiji).
Oleh karena Raga dan diri ini tidak bisa berbuat apa – apa ibarat benda mati (Bangkai), contoh “ketika tidur bisa berbuat apa” itu bukti, walau nafas masih kembang kempis, Badan Raga ini tidak bisa apa – apa dan merasa punya apa – apa. Kecuali atas kehendak Gusti yang maha Suci yang maha Kuasa semuanya bisa terjadi (Kun Fayakun) maka dari itu sebagai insan harus mengerti, tahu diri dan mengenal diri agar tidak merasa memiliki.
Sebagai penggenapan ciptaanya Gusti yang maha suci Allah yang maha kuasa meniupkan Roh, Nyawa, Hati serta Sifat – sifat Allah yang (20) dua puluh itu terbungkus bersemayam dalam Raga ini. Betapa sangat dekatnya kemanunggalan jiwa dan Raga yang di kenal dengan Sebutan kawula dan Gusti ( dalam hakekat ketauhidan ), yang sedemekian ini harus di kenal , di ketahui dan di jalani dengan laku selalu ingat walau tidak harus pakai Tasbih,. Di setiap saat agar Rumah tempat BersemayamNya Allah selalu bersih dari debu dan kotoran yang menutupi menghalangi masuknya cahaya ilahi,
Selanjutnya jika insan yang beribadah tidak tau tempat keberadaan yang di tuju, Langkah kiranya untuk bisa di terima. Karena tidak kenal dan tidak tau Tempat Rumah yang di tuju, sia-sia jadinya makalah jagalah Lentera Hati untuk selalu bersinar menerangi hati sanu bari yang bersemayam dalam wadah tubuh Raga diri ini. Untuk saling menjaga saling melengkapi, dan oleh karena Jasmani dan Rohani merupakan satuan keseimbangan yang tidak bisa di abaikan dan selalu berkaitan.
Roh, Nyawa, Sukma, dst. Jika tidak ada wadah, Jasad Tubuh bisa buyar karena tidak ada Tempat sebagai persinggahan / pelabuhan nya, Juga sebaliknya, jika Tubuh, Raga, Jasad ini tidak ada Roh nyawa dst, tidak mungkin bisa berbuat apa-apa menjadi benda mati (Bangkai). Demikian ini perlunya mengenal diri dengan mengenal Rohani ke ilahian karena ke duanya ini saling membutuhkan. Ibarat Batang dengan Ranting selalu berhubungan dan saling keterkaitan. sudah menjadi dalil Hukum ketetapan Allah Gusti yang maha suci yang maha kuasa yang tidak akan berubah selamannya.
Sebagai insan Beriman Tetaplah menjaga ibadah meningkatkan keimanan dengan meningkatkan keimanan dengan mengenali diri berarti mengenal Allah lebih dekat dari urat leher. Dengan tetap menjaga laku, berjiwa pemaaf, sabar, dan ikhlas, serta Tunduk berserah diri pasti buahnya selamat di dunia dan selamat di akhirat. Semoga bisa di mengerti dan di jadikan Renungan Teologi ke rohanian yang makin dewasa / makin mendalam Pemahaman Tuntunan kaweroh agama yang di anutnya.
Tetaplah menjaga Lentera Hati.
Bisoho rumongso Ojo rumongso biso.
Penulis ; Priyadi Tirto Gesang
Salam Rahayu.
(CSan).
(CSan).
Pembaca
Posting Komentar