Jawapes Banyumas - Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Banyumas Ny. Erna Husein mengunjungi dua lokasi berbeda yaitu tempat karantina yang dihuni kurang lebih 50 pemudik dari berbagai kota pada Minggu (10/05/2020). Tempat karantina tersebut adalah Balai Desa Besuki dan Lumbir Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas.
Ny. Erna Husein mengatakan, warga yang di karantina sudah diberikan fasilitas seperti tenaga kesehatan serta kebutuhan makan dan minum. Dia juga meminta kepada masyarakat setempat untuk bersama bersikap positif dan membuka hati mengenai kondisi saat ini.
"Untuk kondisi yang di karantina, makan mereka dijamin, dokter dan perawat ada, kalau ada kekurangan sebaiknya dilaporkan," katanya.
Hal tersebut merupakan upaya Pemerintah dalam penanganan Covid-19. Ketua PKK ini meminta dukungan penuh warga, sehingga penanganan lebih maksimal.
"Apalagi ditengah bulan Suci Ramadhan, kesabaran dan kebaikan yang dilakukan baik oleh ODP maupun Gugus Tugas, semoga menjadi amal ibadah," doanya.
Sementara Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Lumbir, dr. Mahar Barlian mengimbau agar semua pihak terutama keluarga untuk terus mendukung dan memotivasi anggota keluarganya yang dikarantina.
"Mereka semua sehat, tetapi untuk kepentingan keluarga dekat, tetangga dan masyarakat luas, mereka harus bersedia dikarantina. Mereka rela demi kepentingan orang banyak, jangan sampai mereka dikucilkan," ucapnya.
Mahar juga menjelaskan, jika mereka sukses menjalani karantina hingga selesai, berarti pengorbanan yang bersangkutan dan pihak keluarga tidak sia-sia.
Disisi lain, salah satu peserta karantina Srifatul Lutfiah (20) yang baru saja mudik dari Jakarta mengaku terpaksa pulang karena sudah tidak bekerja. Menurutnya jika tidak pulang kampung dia tidak mampu untuk membiayai hidup di Jakarta yang mahal dan harus ditanggung sendiri.
"Saya terpaksa pulang kampung dulu karena saat ini Jakarta berlaku PSBB, sedang biaya hidup makan dan lain-lain bisa lebih dari 50 ribu per hari, belum bayar kontrakan, dari pada pusing lebih baik pulang kampung," ungkapnya.
Selama masa karantina di Desa Besuki, Srifatul justru merasa bahagia karena selama karantina ia dan penghuni lainnya mendapat pelayanan yang sangat baik dari petugas. Selama bulan Ramadhan, warga yang dikarantina diberi jatah makan sahur dan buka puasa dengan menu yang bervariasi. Selain itu ntuk kebutuhan gizi diperhatikan juga oleh petugas, tambahnya.(Tim)
Pembaca
Ny. Erna Husein mengatakan, warga yang di karantina sudah diberikan fasilitas seperti tenaga kesehatan serta kebutuhan makan dan minum. Dia juga meminta kepada masyarakat setempat untuk bersama bersikap positif dan membuka hati mengenai kondisi saat ini.
"Untuk kondisi yang di karantina, makan mereka dijamin, dokter dan perawat ada, kalau ada kekurangan sebaiknya dilaporkan," katanya.
Hal tersebut merupakan upaya Pemerintah dalam penanganan Covid-19. Ketua PKK ini meminta dukungan penuh warga, sehingga penanganan lebih maksimal.
"Apalagi ditengah bulan Suci Ramadhan, kesabaran dan kebaikan yang dilakukan baik oleh ODP maupun Gugus Tugas, semoga menjadi amal ibadah," doanya.
Sementara Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Lumbir, dr. Mahar Barlian mengimbau agar semua pihak terutama keluarga untuk terus mendukung dan memotivasi anggota keluarganya yang dikarantina.
"Mereka semua sehat, tetapi untuk kepentingan keluarga dekat, tetangga dan masyarakat luas, mereka harus bersedia dikarantina. Mereka rela demi kepentingan orang banyak, jangan sampai mereka dikucilkan," ucapnya.
Mahar juga menjelaskan, jika mereka sukses menjalani karantina hingga selesai, berarti pengorbanan yang bersangkutan dan pihak keluarga tidak sia-sia.
Disisi lain, salah satu peserta karantina Srifatul Lutfiah (20) yang baru saja mudik dari Jakarta mengaku terpaksa pulang karena sudah tidak bekerja. Menurutnya jika tidak pulang kampung dia tidak mampu untuk membiayai hidup di Jakarta yang mahal dan harus ditanggung sendiri.
"Saya terpaksa pulang kampung dulu karena saat ini Jakarta berlaku PSBB, sedang biaya hidup makan dan lain-lain bisa lebih dari 50 ribu per hari, belum bayar kontrakan, dari pada pusing lebih baik pulang kampung," ungkapnya.
Selama masa karantina di Desa Besuki, Srifatul justru merasa bahagia karena selama karantina ia dan penghuni lainnya mendapat pelayanan yang sangat baik dari petugas. Selama bulan Ramadhan, warga yang dikarantina diberi jatah makan sahur dan buka puasa dengan menu yang bervariasi. Selain itu ntuk kebutuhan gizi diperhatikan juga oleh petugas, tambahnya.(Tim)
Pembaca
Posting Komentar