Jawapes Lumajang - Bupati Thoriq presentasikan strategi pembangunan kesehatan masyarakat Kabupaten Lumajang di hadapan Tim Penilai IndoHCF Innovation Awards III-2019di Ruang Mahameru di Kantor Bupati Lumajang, Senin (14/10/2019).
Kedatangan tim IndoHCF ke Lumajang, dalam rangka peninjauan seleksi final IndoHCF Innovation Awards III-2019.
Setelah Gebrakan Pagi Berseri (Pagelaran Aksi Sekolah Sehat Asri) dari Puskesmas Randuagung, terpilih sebagai karya lomba 5 terbaik dalam kategori Inovasi Germas sub-kategori Program UKM, dan berhak mengikuti babak final.
Bupati menjelaskan, Gebrakan Pagi Berseri merupakan upaya inovatif untuk memberikan pembelajaran Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada anak usia dini. Selain itu, anak-anak juga diwajibkan mengisi Buku Harian Anak Terhebat (Terbiasa Hidup Bersih dan Sehat), yang harus mereka isi setiap melakukan aktifitas kebersihan maupun kesehatan.
"Hingga saat ini sudah tercetak 33.000 Buku Terhebat, yang telah dibagikan kepada seluruh siswa kelas 4 dan 5 SD negeri atau swasta sebagai upaya meminimalisir angka kematian warga, terutama ibu dan bayi di tingkat desa, saat ini sudah diterapkan program 1 bidan, 1 perawat dan 1 ambulance pada setiap desa di Kab. Lumajang. Untuk daerah terpencil, kita minimalkan 1 desa 2 bidan. Ini sebagai wujud kewajiban ASN, agar pelayanan kepada masyarakat terus terjaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa program 1 Desa 1 Ambulance merupakan program lanjutan dari program pemerintahan sebelumnya. Hingga saat ini, sudah terdapat 198 unit ambulance yang tersebar di setiap desa, serta 5 unit ambulance di Poskestren. Dalam meminimalisir AKI dan AKB, Pemkab. Lumajang juga telah menerapkan program SUSI (Suami Siaga), yakni pembinaan kepada para suami untuk berperan aktif dalam proses persalinan, meliputi pendampingan istri saat hamil, pengantaran ke Puskesmas serta pengurusan administrasi KK baru dan akte anak. Dilakukan pembinaan kepada kerabat terdekat, melalui program Tetangga Siaga (Tesi) dan Mertua Siaga (Mersi).
Pemkab. Lumajang, juga telah menerapkan sistem gratis biaya persalinan di seluruh Puskesmas dan rumah sakit pemerintah maupun swasta.
“Data tahun 2019 menunjukkan, terdapat 1.873 persalinan gratis yang telah tertangani. Ini juga sebagai upaya untuk mengurangi kasus persalinan di dukun bayi,” jelasnya.
Strategi peningkatan di bidang kesehatan lainnya adalah pembentukan Kader Posyandu Gerbangmas Siaga, yang hingga saat ini sudah terdapat 8.809 kader tersebar di seluruh wilayah Kab. Lumajang. Serta pembentukan Kader Muda Penggerak PKK desa dengan fokus kegiatannya adalah mencegah stunting, pernikahan dini, pengurangan sampah plastik, serta pengembangan kebun desa.
Upaya lainnya, adalah program Dokter Muter, dengan melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konseling, serta deteksi dini kepada masyarakat.
Ia juga menuturkan, Pemkab Lumajang juga telah memiliki Balai Kesehatan Olahraga dan Pusat Informasi Pencegahan Penyakit Metabolik.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Healthcare Forum, DR. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, menjelaskan, ajang IndoHCF Innovation Awards III-2019, merupakan ajang untuk melihat inovasi bidang kesehatan, supaya bisa dicontoh dan direplikasi oleh kota lain. Selain itu, keterlibatan pemerintah daerah dan lintas sektoral dalam upaya memajukan bidang kesehatan, juga akan dinilai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius saat dikonfirmasi melalui WhatsApp menjelaskan bahwa kegiatan Gebrakan pagi berseri di Puskesmas Randuagung merupakan inovasi yang sangat bagus untuk membentuk karakter sehat anak dengan pola bermain edukatif dengan melibatkan siswa dan guru, untuk kegiatan yang bagus tersebut akan kita replikasi ke Puskesmas lain yang ada di Lumajang.
Saiful Anam guru kelas dan pembina UKS SDN 01 Randuagung Antusius siswa dan kader UKS dari kelas 4 sampai kelas 6 berharap agar Lumajang jadi juara. (Eko)
View

إرسال تعليق
Hi Please, Do not Spam in Comments