Majelis Ta'lim Nurul Falah Kota Agung Adakan Wisata Religi ke Banten dan Jawa Barat 

Majelis Ta'lim Nurul Falah Pancawarna, Kuripaam Kecamatan Kota Agung


Jawapes Tanggamus - Majelis Ta'lim (MT) Nurul Falah yang beralamatkan di Jl. Bendungan, Lingkungan Pancawarna, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus mengadakan Program wisata Religi dan Ziaroh makam Para Wali, yg biasa di adakan setiap Tahunnya, namun sejak Pandemi covid 19 merebak, kegiatan rutin tersebut sempat terhenti untuk beberapa tahun kemarin.


Maka di tahun 2022 kali ini, tepatnya Tanggal 29 Sampai dengan Tanggal 01/08, Program tersebut di adakan kembali. Di tahun sebelumnya MT. Nurul Falah mengadakan wisata Religi seputar wilayah Banten saja, adapun untuk tahun ini MT. Nurul Falah mengadakan Wisata Religi Tujuan Banten dan Jawa Barat. Demikian yang disampaikan oleh Pengasuh MT Nurul Falah, Ustadz Wandi Junaidi, Minggu (31/07/2022).


Tujuan utama ziaroh tahun ini sambung Ustadz Wandi, di antaranya Makam Sulthan Hasanuddin Banten, Sulthan Maulana Yusuf Banten, Syarif Hidayatulloh Cirebon, Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan Tasikmalaya, dan Makam Syaikh Mama Bakri, Sempur Plered Purwakarta.



"Adapun tujuan diadakan Ziaroh tersebut selain mendoakan para leluhur sekaligus napak tilas jejak para waliyulloh yang ada di Banten dan Jawa Barat."lanjut pengasuh MT Nurul Falah tersebut.


Banyak manfaat yang diperoleh bagi Umat Muslim setelah melakukan ziaroh Kubur,  terutama kemakam makam para Aulia Allah tersebut,  secara umum yang biasa diperoleh pertama:


Ziarah akan menjadikan seseorang mengenal kematian. Sehingga semasa hidupnya akan selalu ingat kepada Allah, dan tidak akan menjalankan maksiat serta berprilaku sombong di muka bumi. Karena pada akhirnya manusia itu tidak berdaya setelah menghadapi maut.


Kedua, sebagai pelajaran sejarah. yaitu meneladani apa yang telah dilakukan para Wali - Wali Allah dalam menjalankan ibadahnya kepada Allah dan menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat yang masih beragama Hindu dan Buddha. Waktu itu Jawa dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit.


Ketiga, do’a di sekitar makam orang-orang Shaleh atau wali itu memiliki nilai mustajabah atau mudah dikabulkan oleh Allah. Praktik do’a di makam para wali ini pernah dilakukan oleh Syekh Abdul Qodir  Al Zaelani, Syekh Jalaluddin Rumi, dan para Dufi di masa lampau. Ruh para waliyullah sesungguhnya diberi keistimewaan oleh Allah sehingga bisa pergi kemana-mana, termasuk berwujud manusia sempurna pada suatu waktu. Juga ikut mendo'akan dan mengamini do'a orang-orang yang bertawasul kepadanya.


Keempat, memberikan ketenangan hati ketika berada di makam para wali saat berzikir. Sudah banyak orang merasakan ada ketentraman hati saat berzikir di sekitar makam waliullah khususnya Wali Songo. Oleh karena itu, banyak orang yang hampir tiap tahun selalu berziarah ke makam waliullah untuk menenteramkan hati.


Kelima, membangkitkan semangat untuk semakin meningkatkan ketaqwaan kepada ALLAH. Cukup banyak orang yang hidupnya penuh dengan dosa. Namun setelah sering berziarah di makam makam Waliullah, perilakunya berubah dan menjadi orang yang baik. Wallahu a lam Bish Showab. (Ady)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama