Wali Kota Resmikan Asrama Putra Anak Yatim Piatu & Terlantar Nahdlatul Ulama

 




Jawapes Kota Probolinggo – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin meresmikan bangunan Asrama Putra Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Yatim Piatu & Terlantar (LKPSA YPT) Nahdlatul Ulama, Rabu (30/3). Bangunan yang merupakan hasil wakaf tersebut  berada di lokasi Jalan KH Hasyim Asyari gang 7 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.


Asrama yang dibina langsung oleh Dinas Sosial, Permberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 400 juta. Ketua LKSA YPT Maskur menjelaskan bahwa dana yang didapat murni dari donatur-donatur yang menyisihkan sebagian hartanya.


“Saat ini, jumlah dana yang tersedia Rp 2,3 milyar. Kami alokasikan untuk kebutuhan anak-anak sehari-hari, kebutuhan pendidikan, dan uang saku. Saat ini terdapat total 95 anak, 32 berada di asrama dan 63 bermukim dengan keluarganya. Dan yang menetap di Asrama Putra sebanyak 11 orang,” jelas Maskur, yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo.


Kegiatan peresmian juga disiarkan langsung di media sosial milik Pemkot Probolinggo, facebook dan Instagram. Wali kota berharap dengan disiarkan langsung di sosmed, siapapun yang menonton dapat terketuk hatinya untuk memberikan sebagian penghasilannya untuk anak yatim. Menurutnya, membantu anak yatim piatu membuat mereka tersenyum bahagia.


“Kelebihan dan keutamaan membantu anak yatim itu luar biasa, insyaallah dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT juga sebagai bekal kita di akhirat kelak. Kesempatan tidak akan terulang tanpa adanya niatan yang tulus. Saya yakin para donatur di sini dengan ikhlas memberikan sedikit hartanya, sehingga semua urusannya semoga diberikan kelancaran,” tutur Habib Hadi.


Habib Hadi juga meminta kepada Dinsos PPPA untuk memantau seluruh lembaga kesejahteraan sosial anak/panti asuhan di Kota Probolinggo. Ia mewanti-wanti jangan sampai ada lembaga yang berkedok panti asuhan dan mengambil keuntungan pribadi.


“Atas nama Pemerintah, kita harus terus memantau apa yang dibutuhkan oleh panti asuhan tersebut. Juga disampaikan tadi, bahwa anak 18 tahun ke atas sudah harus mandiri dan dilepas, tentu kita jangan langsung melepas begitu saja, harus dibekali sesuai dengan keahliannya. Yayasan-yayasan bisa memberikan data anaknya di Dinsos yang berusia 18 tahun, lalu kita latih anak tersebut sesuai skill-nya di DPMPTSP. Jadi anak tersebut sudah mempunyai skill dan siap bekerja,” ucapnya.


Setelah seremonial, wali kota dan rombongan berkeliling melihat kondisi bangunan tersebut. Bangunan yang mempunyai 2 lantai, terdiri dari kamar pengawas, ruang serbaguna, kamar mandi, dan dapur di lantai pertama. Sedangkan lantai kedua dibangun kamar tidur santri, musala, 2 kamar tidur dan tempat cucian. (Eko )


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama