Pemerintah Daerah Ajak Semua Pihak Bersinergi dan Komitmen Atasi Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Situbondo saat memberikan sambutan di acara rembuk stunting


Jawapes, SITUBONDO - Mencegah dan mengatasi persoalan gizi buruk pada anak, pemerintah daerah melalui

Dinas Kesehatan  Situbondo adakan kegiatan Rembuk Stunting di Aula Lantai II Pemkab Situbondo, Senin (28/3/2022).


Dalam sambutannya, Wabup Situbondo Hj Khoirani, S.Pd., MH., mengatakan selama dua tahun terakhir ini permasalahan stunting di Indonesia telah menunjukkan terjadinya penurunan. Perlu diketahui, penilaian status gizi balita terkait erat dengan sasaran pokok yang ingin dicapai dalam program Indonesia sehat pada rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020 sampai 2024, yaitu peningkatan status kesehatan dan gizi anak. 


"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita karena disebabkan kekurangan gizi kronis yang terjadi ketika sejak berada di dalam kandungan hingga sampai anak berusia 2 tahun, sehingga mengakibatkan fungsi otak dan fisik anak sulit berkembang serta mempengaruhi kognitif produktifitas. Kemudian dapat menimbulkan kualitas kesehatan yang lebih rendah," jelasnya.


Lebih lanjut Wabup menerangkan persoalan pada stunting bukan hanya akan menjadi masalah saat ini saja, namun dampak negatifnya juga akan dirasakan pada masa yang akan datang. Jadi tidak hanya terhadap penderita stunting, tetapi juga berdampak ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk kemajuan pembangunan masyarakat Situbondo dan Negara Indonesia pada umumnya. Maka itulah alasan mengapa dilakukan upaya pencegahan dan penurunan angka stunting yang menjadi salah satu perhatian utama Presiden Republik Indonesia.


"Perlu adanya komitmen bersama dengan semua pihak untuk saling bersinergi mengatasi permasalahan stunting. Penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung-jawab sektor kesehatan saja, namun juga menjadi tugas semua pihak. Jadi intervensi stunting 30 persen pada bidang kesehatan dan sisanya 70 persen dilakukan oleh lintas sektor yang terkait," ungkapnya.


Sementara itu Kepala Dinkes Situbondo, Dwi H Susilo menjelaskan bahwa kegiatan rembuk stunting merupakan sebuah langkah yang harus dilakukan oleh Pemkab Situbondo secara bersama-sama, yaitu antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor lembaga non pemerintah dan masyarakat secara terintegrasi.


"Pelaksanaan aksi intervensi penurunan stunting ini akan dilakukan evaluasi penilaian kinerja, sedangkan yang dinilai adalah kepala daerah. Tujuan diadakan rembuk stunting saat ini yaitu, menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting dari seluruh OPD. Lalu mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana serta membangun komitmen publik di dalam kegiatan pencegahan dan penurunan angka stunting secara terintegrasi di Kabupaten Situbondo," terangnya.


Sedangkan langkah-langkah yang sudah dikerjakan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Situbondo selama ini, yaitu pertama melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di Posyandu. Kedua, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, balita alami gizi buruk dan stunting. Ketiga melakukan kampanye stunting. Keempat mengadakan pelatihan konseling ibu menyusui. Kelima, pelatihan pemberian makanan bayi dan anak. Keenam, pelaksanaan taman pemulihan gizi di desa. Ketujuh, pendampingan kepada ibu hamil KEK dan resiko tinggi. Kedelapan, pemberiaan tablet penambah darah kepada ibu hamil dan remaja putri, sekaligus melakukan survei anemia disekolah dan lainnya. (Fit/Fin)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama