Nenek Jompo Merawat Tiga ODGJ, Mesti Kerap Dicibir Warga



         foto: gubuk nenek Sumiati 

Jawapes-PASURUAN, Awak media Jawapes,(26-3-2022) ketika menyambangi Nenek Sumiati yang merawat 3 ODGJ yang tinggal di rumahnya yang jauh dari pemukiman warga serta dari hiruk pikuk nikmat nya dunia di tengah kebun milik warga Desa Bendungan.

Warga asal Bendungan Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan itu, rela merawat Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Sering dipandang sebelah mata sebagai orang yang kurang waras, berambut gimbal dan lusuh. Namun, Ibu Sumiati ikhlas merawat ODGJ meski kerap kali mereka mendapat cibiran dari masyarakat.

foto: salah satu ODGJ yang dirawat nenek Sumiati

Nenek Sumiati, mulai fokus merawat ODGJ yang ada di rumahnya. Lantas apa yang mendorongnya bersedia melakukan hal tersebut?

“Kalau bukan kita siapa lagi dan kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau semua hanya memberi belas kasihan tanpa aksi turun tangan langsung, kapan mereka akan menjadi bersih?” ungkapnya kepada Jurnalis Jawapes di kediamannya, Sabtu (26/03/2022).


Serba kekurangan memang kerap nenek Sumiati rasakan, kepedulian  berawal dari inisiatifnya untuk memberikan makanan sekadarnya ketika ada ODGJ yang berada di belakang rumahnya beberapa tahun yang lalu. Di rumah sang Nenek ada 3 ODGJ yg di rawat.

1. Mat Fathul dari Situbondo. Saudaranya pernah mendatangi ke Sumiati, namun Mat Fathul menolak diajak pulang.

2. Mat dari Madura Sampang.

3.Yanto dari Ponorogo.

Dia membantu ODGJ dimana kesehariannya Sumiati pergi ke Pasar Kraton menjual hasil kebun yang dia rawat. Walau hidup pas-pasan bahkan dibilang serba kurang beliau iklas merawat, harapannya ada bantuan dari dinas Sosial atau Pemerintah untuk meninjau dan membantu makanan ODGJ. Hal itulah yang memicu dan menggerakkan hatinya untuk peduli kepada mereka.

“Banyak orang yang mampu, tapi jarang ada yang mau membantu ODGJ," kata dia.

Ketika ditanya tentang kegiatannya nenek Sumiati untuk hidup dengan berjualan hasil panen di kebunya, perempuan renta yang sudah merasakan pahit nya dunia itu juga membelikan ayam untuk kesibukan ODGJ yang di rawat. Kegiatan rutinnya ODGJ diberi kesibukan dengan cara bersih-bersih serta memotong kuku,dan mengajari rutin mandi, juga cara memelihara ayam. Dia sendiri memberi makanan dan minuman dua kali sehari, hingga memberi pakaian bersih. Menurut dia, satu lagi kegiatan yang tak kalah penting yaitu mengajak ODGJ berkomunikasi. Sebab, dengan sering ngobrol dan berbincang-bincang diharapkan dapat merangsang kesembuhan jiwa mereka.


Setelah lama menangani para ODGJ, dia mendapat banyak pelajaran berharga,
ternyata orang-orang yang dianggap kurang waras, justru bisa lebih waras dari kita. Setelah diamati, Mat Fathul yang sangat peduli kepada sesamanya, suatu ketika memiliki makanan berlebih, dia bersedia memberikan makanannya kepada orang lain.


“Semoga banyak orang yang mau peduli kepada para ODGJ di mana pun berada dan membantu mereka dikarena mereka juga butuh kesembuhan atas sakit jiwa nya dan bisa berbaur lagi di masyarakat.(B-ser/K-to/Djie)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama