Hearing Komisi II DPRD Situbondo Terkait Kelangkaan BBM Jenis Pertalite

Suasana rapat hearing Komisi II DPRD Situbondo dengan pihak Pertamina dan SPBU 

Jawapes, SITUBONDO - Adanya keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM jenis pertalite beberapa pekan sebelumnya di Kabupaten Situbondo, Komisi II DPRD mengadakan rapat dengar pendapat dengan mengundang pihak pimpinan SPBU dan pimpinan Depo Pertamina wilayah Banyuwangi-Situbondo di ruang rapat kantor DPRD Situbondo, Selasa (24/8/2021).


Abdul Aziz selaku Ketua Komisi II DPRD Situbondo usai rapat, mengatakan bahwa kelangkaan tersebut terjadi yang pertama adanya pengurangan jatah pengiriman dari SPM Banyuwangi sekitar 5 sampai 10 persen dan kedua disebabkan oleh banyaknya pengecer. Mengacu kepada aturan UU Nomor 22 Tahun 2021 menerangkan tentang larangan kepada pengecer tidak boleh melakukan pembelian terhadap SPBU, namun ada sebuah kesepakatan antara komisi bersama SPBU dan SPBN bahwa ada kebijakan internal daerah yaitu setiap pengecer dibolehkan membeli BBM tetapi dibatasi 50 liter.


"Insya Allah SPM Banyuwangi akan mengembalikan pengiriman secara normal mulai besok, sehingga kelangkaan bisa teratasi. Dan dihimbau kepada pengecer agar tahu diri supaya tidak melakukan monopoli karena dapat melanggar aturan perundang-undangan," ungkapnya.


Sementara itu, Hariadi selaku Sales Branch Manager Pertamina Banyuwangi dan Situbondo kurang sependapat jika dikatakan ada kelangkaan BBM jenis pertalite, mengingat hanya ada pengurangan lima persen saja. Kemudian dalam menyikapi pembeli eceran, menurutnya jelas dilarang dalam Undang-undang karena tidak boleh dijual kembali, namun pertamina hanya sebagai badan usaha menyalurkan BBM yang dibantu SPBU sebagai mitra kerjanya.


"Kami berharap penertiban pengecer dari pihak pemda dan keamanan karena warganya sendiri, menyangkut urusan perekonomian atau mata pencahariannya. Tadi saya sampaikan untuk ke depan, jangka panjangnya harus membangun dan mengembangkan pertashop diseluruh desa. Sehingga membuat para pengecer tidak berjualan lagi. Jadi solusinya seperti itu dan pendistribusian BBM bisa merata," pungkasnya. (Fin)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama