Polemik Pohon Trembesi Desa Sanan Berbuntut Panjang


 

Jawapes, NGANJUK – Setelah terjadinya pemberitaan yang dianggap hoax dan membuat Kepala Desa Sanan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk gerah dengan ulah wartawan NH dari salah satu media online (SN) masalah penjualan pohon trembesi akhirnya berbuntut panjang.


Dari penjelasan Modin dihadapan Kepala Desa (Sadiko) secara bersamaan Babinkamtibmas, wartawan Jawapes, dan Ketua KSM Pace LSM GMBI menemui Madi (makelar) dikediamannya. Dalam pertemuan ini pihak Madi menjelaskan kronologi transaksi jual beli pohon trembesi yang menurut informasinya dibawa ke Bali oleh pembeli.


Pihak Madi menegaskan dan merasa yakin tidak pernah memberikan penjelasan ke pihak NH terkait pemberitaan itu. Dia meyakini kalau inisial MD yang dirilis itu bukan Modin tetapi kemungkinan nama saya.


“Semua yang ditulis NH atas penjelasan saya terkait penjualan pohon trembesi memakai 3 nota (Rp50juta, Rp30juta, Rp20juta) dengan nama inisial MD itu tidak benar mas. Saya siap dipertemukan dengan NH di kantor desa dan pihak pihak terkait masalah jual beli kayu itu,”tegasnya.


Masih penjelasan Madi bahwa, Memang kayu itu saya jual lagi laku Rp50juta mas, tetapi antara saya dengan desa sepakat melepas kayu trembesi itu ke saya senilai Rp20juta. Untuk transaksi pembayaran dirumah ini dan saya hadapkan langsung antara Modin dengan pembeli. Jadi pemerintahan desa hanya terima Rp20juta dan sisanya saya bagi dengan makelar lain.


Dari pihak Samsul selaku Babinkamtibmas menyarankan untuk dilakukan mediasi secara kekeluargaan di kantor desa dan meminta wartawan NH juga diundang sekalian. (Hary)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama