Pengerjaan P3TGAI Kelompok HIPPA Ngudi Makmur Terkesan Asal-asalan Dan Tidak Transparan


Kepala Desa Campursari Wahyu Puji Prabowo


Jawapes Ponorogo - Program P3TGAI merupakan salah satu program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA). Kegiatan tersebut bermaksud untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat petani dalam kegiatan rehabilitasi, peningkatan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai dengan kebutuhan yang berdasarkan prinsip kemandirian. Hal ini dimaksud untuk mendukung program kedaulatan pangan dan upaya meningkatkan kemampuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.


Kelompok HIPPA Ngudi Makmur, Desa Campursari, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, merupakan salah satu penerima program P3TGAI tersebut. Saat ditemui awak media dikediamannya Joko Susanto, Ketua HIPPA Ngudi Makmur, pada hari Jumat, 25/06/2921, menyampaikan benar, bahwa Kelompok HIPPA Ngudi Makmur, mendapatkan program P3TGAI. Namun saat ditanyakan besarnya Anggaran dalam program tersebut, Joko Susanto enggan untuk menjelaskan. Justru Joko Susanto kepada awak media menyampaikan "kersane kulo mawon sing ngertos menapa lo, kalian masyarakat.(bahasa Jawa)./ Biar saya aja yang tau kenapa lo, bersama masyarakat." ujar Joko Susanto.
Saat sedikit didesak terkait Anggaran, Joko Susanto malah menyuruh tanya kepada Pendamping. Dan menurut Joko Susanto, menyampaikan terkait besarnya anggaran yang diterima Kelompok HIPPA nya itu wewenang Das 

Saat ditanyakan terkait bangunan irigasinya yang lubang-lubang, Joko Susanto menyampaikan bahwa "bagian dalam itu nanti di plister, kemudian dari luarnya diurug tanah atau berem, sudah ndak nampak.

Sementara Kepala Desa Campursari, Wahyu Puji Prabowo, saat ditemui dikantornya pada hari Senin, 28/06/202, juga enggan untuk ditanya terkait anggaran, saat ditanya besarnya anggaran program P3TGAI yang diterima Kelompok HIPPA didesanya, Wahyu Puji Prabowo, hanya menyampaikan sama tahun yang lalu. Setelah itu malah mengalihkan pembicaraan dengan mengeluhnya tentang program tersebut.

Terkait hasil bangunannya yang lubang-lubang, Wahyu Puji Prabowo, menyampaikan bahwa "Seharusnya itu digali, tapi karena posisinya diatas sawah maka itu nanti tinggal nimbun tanah dan bagian dalamnya di plester sudah ndak nampak." ungakap Kades Campursari. Dari sini artinya pondasi saluran irigasi tersebut tidak digali atau numpang diatas sawah, lantas ditimbun tanah urug. 
Pada saat yang sama Kades Campursari, meminta kepada awak media untuk dibaritakan yang baik.

Sementara dari hasil dilapangan beberapa masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya tidak tau terkait dengan pembangunan irigasi tersebut. Bahkan dari perangkatpun juga menyampaikan bahwa dirinya juga tidak tau tentang proyek tersebut. (Gst)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama