KPM BPNT Pertanyakan Status Bantuannya Yang Diduga Lenyap


Jawapes, NGANJUK
- Dengan begitu banyaknya keluhan KPM BPNT di Kecamatan Pace yang tidak terima bantuan dari Dinas Sosial mulai awal bulan Januari sampai Juni 2021 warga mendatangi kantor PKH kecamatan. Pihak Kelompok Penerima Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (KPM BPNT) ini menanyakan status bantuannya yang diduga dana yang mereka terima lenyap.


Berawal dari perwakilan anggota KPM BPNT (Siti Khayatun) di awal tahun terdeteksi adanya status dana yang masuk tetapi tidak bisa di cairkan dan ada keterangan data tidak ditemukan. Penerima menanyakan statusnya ke petugas bahwa ATMnya rusak serta tidak bisa difungsikan dan disuruh memperbaiki di BRI terdekat. 


Setelah dilakukan pergantian kartu ATM baru dan sudah divalidasi oleh pihak Bank serta sudah dipastikan bisa digunakan anggota kembali ke petugas Kecamatan tetapi jawabnya petugas kartunya masih bermasalah karena saat di croscek pakai BRI Link ada keterangan data tidak ditemukan.


“Buku rekening tabungan saya print out hanya ada transaksi debet kredit Rp500 ribu di bulan April 2021 tetapi di bulan lainnya kosong. Saya beberapa kali ngurusi hal ini karena dilempar kesana sini gak ada jawaban jelas dan terpaksa datang ke kantor PKH di kecamatan,” jelas perwakilan KPM.


“Kami sudah berulang kali mencari dan mempertanyakan kepihak Dinsos Kabupaten soal keluhan yang sama dari anggota KPM yang ada di kecamatan Pace tetapi gak ada jalan keluar dan belum ada penjelasan atau solusi, kita disuruh menunggu karena banyak yang menanyakan hal itu,” jelas salah satu petugas PKH Nur Kalim.


“Buku rekening BRI milik KPM BPNT tidak bisa mencetak karena menggunakan data e walet. Kalau yang dicetak ini dana dari bantuan covid-19 tahun 2020 karena pemilik rekening baru melakukan print out tahun ini, nanti petugas BRI datang kesini bisa ditanyakan,” tambahnya.


Dalam pertemuan tersebut akhirnya mendapat kejelasan dari petugas bahwa adanya bantuan dari Kemensos dananya ada yang ditidurkan. Setelah dilakukan crosschek ulang data oleh petugas lain (Beni) ternyata Bu Siti Khayatun termasuk salah satu dalam data yang ditidurkan dari Kemensos sebanyak 21.157 juta data yang diduga ganda.


“Datanya masih aktif sampai April Pak tetapi status keterangannya sudah proses bank/pos jadi belum dicairkan tapi kalau keterangannya sudah salur bisa dicairkan sesuai keterangan lewat bank atau di PT. Pos,” tegas Beni.


“Jadi data yang tertidur dari Kemensos bantuan apapun sampai bulan Juni 2021 proses perbaikan data. KPM bisa pantau sendiri di webnya Kemensos semoga wacana bulan Juli 2021 data yang tertidur segera tersalurkan,” pungkasnya. (Hary)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama