UPT Puskesmas Kendit Gencar Sosialisasikan Program Mami Fera dan Penerapan 5 M

UPT Puskesmas Kendit saat melakukan kegiatan rutin olah raga senam bersama dengan penerapan 5 M

Jawapes, SITUBONDO - UPT Puskesmas Kendit laksanakan kegiatan rutin setiap hari Jumat, yaitu olah-raga senam bersama dan digabungkan dengan program sosialisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat serta mendistribusikan tablet penambah darah di Lapangan Kendit, Jumat (5/3/2021).


Acara tersebut dihadiri jajaran Forpimka dan seluruh pemerintah desa beserta kader se-Kecamatan Kendit, Karyawan Puskesmas Kendit, Himpaudi dengan menerapkan 5 M sesuai protokol kesehatan.


Lilik Maria Ulfa, S.ST.M., M.Kes., selaku Kepala UPT Puskesmas kendit menyampaikan, kegiatan senam bersama untuk membiasakan pola hidup sehat dan ditempatkan di lapangan untuk mencegah penularan Covid-19, sekaligus mengenalkan program di Puskesmas Kendit, seperti program Remaja Minum Fe Hari Rabu (Mami Fera), yaitu pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri setiap hari Rabu dengan cara didistribusikan ke setiap sekolah atau dititipkan ke gurunya masing-masing karena ada yang daring. Langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring.


"Tidak hanya program senam bersama, tetapi UPT Puskesmas Kendit juga mengadakan jalan santai, penanaman Toga di rumah karantina, bagi-bagi masker dan rencana akan ada kegiatan gowes bersama masyarakat. Program tersebut, kita terjun ke wilayah desa masing-masing, tidak harus di puskesmas," jelasnya.

Puskesmas Kendit bersama Jajaran Forpimka sosialisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan kenalkan program tablet penambah darah


Lebih lanjut, dirinya menambahkan terkait program Mami Fera dikhususkan bagi remaja putri tingkat SMP dan SMA karena mengandung zat besi dan asam folat, sehingga berfungsi mencegah anemia sedini mungkin, menurunkan AKI dan AKB. Tentunya mempersiapkan menjadi calon ibu atau wanita usia subur dengan perkembangan janin yang sehat. Sejak usia tiga belas tahun remaja putri sudah dapat diberikan tablet penambah darah karena mulai mengalami menstruasi yang berakibat kehilangan banyak darah.


"Soalnya ada kejadian kematian ibu dan bayi serta kelahiran BBLR yang cukup tinggi pada tahun-tahun sebelumnya akibat anemia," pungkasnya. (Fit/Fin)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama