Kekayaan BUMDes Ngepeh Makmur Ambyar, Diduga Menguap Ke Pengurus

Kekayaan BUMDes Ngepeh Makmur Ambyar, Diduga Menguap Ke Pengurus
Logo BUMDes Ngepeh Makmur


Jawapes Nganjuk - Puluhan tahun reformasi di negeri ini telah bergulir akselerasi pembangunan multi sektoral menjadi skala prioritas agar lebih baik dari era sebelumnya. Namun bukan berarti sebuah pemerintahan sindikat legal sistem atau pemerintahan coba-coba jika masyarakat tidak ada yang gejolak, ya jalan terus atau sebaliknya.

Analogi dengan hal itu tidak menutup kemungkinan atau patut disayangkan atas keberadaan kekayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Ngepeh Makmur" Desa Ngepeh Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk tidak jelas keberadaan aktifitasnya.

Dalam ivestigasi awak media Jawapes ke tokoh masyarakat Desa Ngepeh mengungkapkan, BUMDes Ngepeh Makmur pada masa Pj Kades, telah menyerahkan anggaran melalui APBDes Ngepeh kepada BUMDes Ngepeh Makmur melalui Pak Bayan Rowi sebesar Rp 25 juta guna penguatan ekonomi desa.

"Namun dua tahun belakangan ini, orang nomor satu Desa Ngepeh sudah dua kali memanggil secara tertulis kepada ketua BUMDes Desa Ngepeh. Tapi pihak ketua BUMDes tidak mengindahkannya karena selama ini BUMDes Ngepeh Makmur belum pernah ada laporan pertanggung jawaban atas penggunaan anggaran APBDes Ngepeh tahun 2019," ungkap tokoh yang tidak mau menyebutkan identitasnya tersebut dengan serius, Kamis (21/1/2021) kepada Jawapes sekitar pukul 10.00 Wib dirumahnya.

Terpisah, ketua BUMDes Molyono menjelaskan bahwa dia pernah di laporkan ke Inspektorat Kabupaten Nganjuk dan sempat diperiksa di balai Desa Ngepeh. 

"Kami tunjukkan bukti-bukti aktifitas penggunaan anggaran yaitu untuk koperasi simpan pinjam yang sampai sekarang macet. Dan kami juga pernah dilaporkan oleh Karno ke Polisi dan diperiksa, disana pun juga dapat menunjukkan bukti-bukti yang diperlukan," terang Molyono di kediamannya, Jumat (22/1/2021) pada pukul 10.00 Wib. 

Kemudian disinggung masalah pemanggilan dua kali mangkir oleh orang nomor satu Desa Ngepeh dan melihat saldo akhir dari aktifitas koperasi yang dikelola, Molyono sudah tidak berkomentar alias diam seribu bahasa.(Kom)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama