Seperti yang dilakukan Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia di halaman Pemkab Tulungagung.
Tercatat 3.183 botol miras berbagai merek dimusnahkan di hadapan forkopimda dan tokoh agama serta tokoh masyarakat Tulungagung. Kamis, (20/09/2020).
Pandia mengatakan, pemusnahan ini merupakan antisipasi pihaknya untuk memastikan kondisi Tulungagung yang aman, damai dan kondusif. Terutama saat akan dilakukannya pengesahan warga baru PSHT di Tulungagung.
Pihaknya tidak ingin, muncul potensi keributan yang mengganggu kondisi kabupaten Tulungagung. “Ada ribuan botol berbagai merek yang kita musnahkan, dari hasil operasi cipta kondisi selama ini,” ujarnya.
Secara simbolis, satu per satu pimpinan daerah melemparkan botol miras tersebut ke tumpukan botol yang siap dilindas alat berat, kemudian pemusnahan pun dimulai. Botol-botol yang telah ditata tersebut dilindas habis.
Pengedar miras ini menyasar semua kalangan masyarakat. Pandia menyebut, peredaran miras tak hanya menyasar warga usia produktif saja, namun juga warga yang masih berusia anak anak, oleh sebab itu pihaknya semakin giat melakukan razia, demi generasi bangsa mendatang.
“Anak-anak kita ini nantinya akan menjadi tulang punggung bangsa, menuju Indonesia emas 2045, makanya kita gencar melakukan razia apalagi miras juga menjadi penyebab terjadinya keributan,” ungkapnya.
Pandia mengakui, peredaran miras di Tulungagung tidak hanya dilakukan oleh produsen dalam kota saja, namun melibatkan produsen asal luar kota, yang menggunakan modus mobil rental agar bisa masuk ke Tulungagung.
“Memang ada modus penyelundupan, dengan menggunakan mobil rental. Maka dari itu, saya perintahkan anggota untuk tetap mengetatkan pengawasan peredaran miras di Tulungagung, " pungkasnya.(rul)
Pembaca
Posting Komentar