Anggota DPRD Bojonegoro dari Partai Nasdem Laksanakan Reses

Jawapes Bojonegoro - Salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro dari Partai Nasdem Ahmad Suyono melaksanakan reses masa sidang I tahun 2020 pada Dapil (daerah pemilihan) II yang bertempat di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo pada, Kamis (30/1/2020).
 
Dalam acara tersebut masyarakat sangat antusias, mereka saling berinteraksi melalui dialog dan menyampaikan aspirasinya langsung kepada anggota DPRD.

Ahmad Suyono mengatakan, reses merupakan masa penting untuk menyapa masyarakat dan menampung aspirasi yang dilakukan 1 tahun yang dilaksanakan 2 kali yang sudah ditetapkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang mengatur tentang Pemerintah Daerah.

"Tujuan dari pada reses ini merupakan kegiatan resmi untuk mendengarkan aspirasi masyarakat kepada anggota DPRD yang mempunyai kewajiban untuk menyerap dan menghimpun aspirasi, menampung dan menindaklanjuti aspirasi pengaduan masyarakat serta  memberikan pertanggung jawaban kepada masyarakat," jelasnya.

Mas Yono sapaan akrabnya menyampaikan, saat ini pada tahun 2020, APBD Bojonegoro mencapai hingga Rp 6,5 Trilyun.

"Artinya, hal tersebut harus kita kawal dengan serius dalam menanggapinya," tegasnya.

Ia menjabarkan, dari pertanyaan masyarakat yang berhasil dihimpun melalui reses tersebut, tentang pertanian yang ada di Bojonegoro memiliki 3 macam karakter petani.

"Petani di Bojonegoro itu bermacam  karakter, diantaranya primitif  terdiri 40%, tradisional 40% dan modern 20%," tuturnya.

Ahmad Suyono berjanji akan segera merekap dan membuat laporan kemudian diteruskan kepada pimpinan dewan, apa yang menjadi usulan masing-masing perwakilan desa dan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten melalui Kepala Dinas Pertanian Helmi Elizabeth salah satunya anggaran sekolah pertanian.

"Karena APBD belum mengarah kesana, padahal instruksi dari Menteri Pertanian  dalam 1 desa itu ada 1 PPL, sedangkan di Bojonegoro, faktanya 1 PPL memegang 4 sampai 5 desa," bebernya.(San)
Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama